BANK BRI KONVENSIONAL VS BRI SYARIAH

Bank merupakan salah satu urat nadi perekonomian sebuah negara, tanpa Bank, bisa kita bayangkan bagaimana kita sulitnya menyimpan dan mengirimkan uang, memperoleh tambahan modal usaha atau melakukan transaksi perdagangan Internasional secara efektif dan aman.

Bank Rakyat Indonesia (BRI)
adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. 7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi perseroan terbatas. Kepemilikan BRI saat itu masih 100% di tangan Pemerintah Republik Indonesia. Pada tahun 2003, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk menjual 30% saham bank ini, sehingga menjadi perusahaan publik dengan nama resmi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., yang masih digunakan sampai dengan saat ini.

Menurut sifatnya Bank BRI terbagi menjadi dua, yaitu Bank BRI konvensional dan Bank BRI syariah.


Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah
Berawal dari akuisisi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., terhadap Bank Jasa Arta pada 19 Desember 2007 dan setelah mendapatkan izin dari Bank Indonesia pada 16 Oktober 2008 melalui suratnya o.10/67/KEP.GBI/DpG/2008, maka pada tanggal 17 November 2008 PT. Bank BRISyariah secara resmi beroperasi. Kemudian PT. Bank BRI Syariah merubah kegiatan usaha yang semula beroperasional secara konvensional, kemudian diubah menjadi kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah Islam. Saat ini banyak orang memperbincangkan tentanperbankan syariah, yang merupakan salah satu perangkat ekonomsyariah. 

Perbedaan Antara Bank BRI Syariah dengan Bank BRI Konvensional

1. Sistem akad
Pada bank syariah, semua transaksi harus berdasarkan akad yang dibenarkan oleh syariah. Dengan demikian, semua transaksi itu harus mengikuti kaidah dan aturan yang berlaku pada akad-akad muamalah syariah. Pada bank konvensional, transaksi pembukaan rekening, baik giro, tabungan maupun deposito, berdasarkan perjanjian titipan, namun prinsip titipan ini tidak sesuai dengan aturan syariah, misalnya wadi’ah, karena dalam produk giro, tabungan maupun deposito, menjanjikan imbalan dengan tingkat bunga tetap terhadap uang yang disetor.
2. Imbalan
Bank konvensional menggunakan konsep biaya (cost concept) untuk menghitung keuntungan. Artinya, bunga yang dijanjikan di muka kepada nasabah penabung merupakan ongkos atau biaya yang harus dibayar oleh bank. Oleh karena itu bank harus “menjual” kepada nasabah lain (peminjam) dengan biaya bunga yang lebih tinggi. Perbedaan antara keduanya disebut spread yang menandakan apakah perusahaan tersebut untung atau rugi. Bila spread-nya positif, di mana beban bunga yang dibebankan kepada peminjam lebih tinggi dari bunga yang diberikan kepada penabung, maka dapat dikatakan bahwa bank mendapatkan keuntungan. Sebaliknya juga benar.
Sedangkan bank syariah menggunakan pendekatan profit sharing, artinya dana yang diterima bank disalurkan kepada pembiayaan. Keuntungan yang didapat dari pembiayaan tersebut dibagi dua, untuk bank dan untuk nasabah, berdasarkan perjanjian pembagian keuntungan di muka.
3. Sasaran kredit/pembiayaan
Para penabung di bank konvensional tidak sadar uang yang ditabung dipinjamkan untuk berbagai bisnis, tanpa memandang halal-haram bisnis tersebut. Sedangkan di bank syariah, penyaluran dan simpanan dari masyarakat dibatasi oleh prinsip dasar, yaitu prinsip syariah Artinya bahwa pemberian pinjaman tidak boleh ke bisnis yang haram seperti, perjudian, minuman yang diharamkan, pornografi dan bisnis lain yang tidak sesuai dengan syariah.
4. Bunga
Bunga bank sendiri dapat diartikan berupa ketetapan nilai mata uang oleh bank yang memiliki tempo/tenggang waktu, untuk kemudian pihak bank memberikan kepada pemiliknya atau menarik dari si peminjam sejumlah bunga (tambahan) tetap sebesar beberapa persen, seperti lima atau sepuluh persen. Dengan kata lain bunga bank adalah sebuah system yang diterapkan oleh bank-bank konvensional (non Islam) sebagai suatu lembaga keuangan yang mana fungsi utamanya menghimpun dana untuk kemudian disalurkan kepada yang memerlukan dana (pendanaan), baik perorangan maupun badan usaha, yang berguna untuk investasi produktif dan lain-lain.
Bunga bank ini termasuk riba, sehingga bunga bank juga diharamkan dalam ajaran Islam. Karena bunga telah berakar sedemikian dalam kehidupan masyarakat, Allah Yang Mahabijaksana dan Mahamengetahui menurunkan larangan bungan secara bertahap, sehingga aturan baru ini tidak mengacaukan pertumbuhan kehidupan ekonomi masyarakat atau akan menimbulkan kesulitan bagi setiap masyarakat. Bedanya riba dengan bunga/rente (bank) yakni riba adalah untuk pinjaman yang bersifat konsumtif, sedangkan bunga/rente (bank) adalah untuk pinjaman yang bersifat produktif. Namun demikian, pada hakikatnya baik riba, bunga/rente atau semacamnya sama saja prakteknya, dan juga memberatkan bagi peminjam.
5. Produk
Bank syariah tidak memberikan pinjaman dalam bentuk uang tunai, tetapi bekerja sama atas dasar kemitraan, seperti prinsip bagi hasil (mudharabah), prinsip penyertaan modal (musyarakah), prinsip jual beli (murabahah), dan prinsip sewa (ijarah). Sedangkan pada Bank konvensional terdapat deposito, pinjaman uang tunai berbunga, dll.
Source :
http://www.bri.co.id/articles/9(Diakses Pada 28 April 2016)
http://www.brisyariah.co.id/?q=sejarah (Diakses Pada 28 April 2016)
http://www.brisyariah.co.id/?q=syariah-education (Diakses Pada 28 April 2016)

 

Active and Passive sentence in Present form

Active and Passive sentence in Present form

  1. Theory of active voice and passive voice
  • Active voice is the sentence that accompanied the transitive verb with subject in front of verb such as actors who perform an act.
  • Passive voice is a form of the verb phrase that accompanied the three (Past Participle) describe the thing done (by the perpetrator).

Example : Active voice sentence are as follows :

  1. We eat rice everyday.
  2. You drink milk every morning.
  3. The teacher explaining the lesson.

Example : Passive voice sentence are as follows :

  1. Rice is eaten everyday.
  2. Milk is drunk every morning.
  3. The lesson is being explained by the teacher.

Active sentences into passive sentences :

Subjects in active sentence has been at the front of the verb, and object there behind the verb. Note the changes in passive sentences below. Objects can be located in front of the verb. Past Participle (Verb to 3) is always used in active sentences.

Example :

1.(Active)   : We need water.

(Passive)  : Water is needed.

2.(Active)   : They admire Madona.

(Passive)  : Madona is admired.

3.(Active)   : We educate our children.

(Passive)  : Our children are educated.

2. Active and passive sentences in Simple Present.

  • Active sentences in present tense using the verb 1.
  • Passive sentences in present tense to use am/is/are + V3.

Example :

a.(Active)   : I turn the light off at bed time.

(Passive)  : The light is turned off at bed time.

b.(Active)   : We import a lot of cars from japan.

(Passive)  : A lot of cars are imported from japan.

c.(Active)   : Recless drivers cause many accidents.

(Passive)  : Many accidents are caused by recless drivers.

d.(Active)   : Road accidents injure many people every day.

(Passive)  : Many people are injured in road accidents every day.

e.(Active)   : We export oil to other countries.

(Passive)  : Oil is exported to other countries.

 3. Active and Passive Sentences in Present Continuous.

  • Active sentences in the Present Continuous Verbs to ING.
  • Present Continuous Passive Sentences in am / is / are + being + verb to-3.

 

Example :

a.(Active)   : They are looking at you.

(Passive)  : You are being locked at by them.

b.(Active)   : The men are cutting down the trees.

(Passive)  : The trees are being cut down.

c.(Active)   : The police officer is questioning the bad boys.

(Passive)  : The bad boys are being questioned by the police officer.

d.(Active)   : The committee is considering your proposal.

(Passive)  : Your proposal is being considered by the committee.

e.(Active)   : They are decorating my room.

(Passive)  : My room is being decorated.

4. Active and Passive Sentences in Present Perfect.

  • Active in the present perfect sentences using the Have / Has + verb to
  • Passive Sentences in the present perfect to use Have / Has + been + verb to-3 

    Example:
    a. (Active)       : A mosquito has bitten me.

(Passive)     : I have been bitten by a mosquito.

b.  (Active)      : We have warned him about that.

(Passive)     : He has been warned about that.

c. (Active)       : They have signed the agreement.

(Passive)     : The agreement has been signed.

d. (Active)       : We have delivered the catalog.

(Passive)      : The catalog has been delivered.

Source :